“Penculikan
Naveed Butt merupakan tindakan biadab dan tidak punya dasar hukum
sama sekali!” pekik Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto di
hadapan sekitar 300 massa yang basah kuyup.
Ismail
menyatakan Naveed Butt adalah seorang aktifis dakwah dan pejuang
Islam dan bukan seorang kriminal. “Tidak ada catatan sedikitpun, ia
telah melakukan tindakan kejahatan. Oleh karena itu, ia harus segera
dibebaskan tanpa syarat!” pekiknya kemudian disambut takbir massa.
Di
samping menuntut pembebasan rekannya, Ismail pun desak militer
Pakistan untuk mencabut loyalitasnya dari rezim antek Amerika menjadi
hanya loyal kepada Islam demi keridhaan Allah semata.
“Sekaranglah
saatnya untuk memberikan nusrah (pertolongan) bagi Hizbut Tahrir
untuk mendirikan Khilafah, yang akan menegakkan syariah secara
kaffah, menghentikan para pengkhianat dan menghukum siapa saja yang
telah melakukan pengkhianatan dan kejahatan!” tegasnya.
Amerika
Paranoid
Jum’at
(11/5) pukul 12.30 Naveed sedang menjemput anak-anaknya dari sekolah
pulang ke rumah.Sebelum sampai pintu gerbang rumah, para pegawai
dinas rahasia menyergapnya dan memasukkannya ke mobil van Suzuki,
mobil yang biasa digunakan oleh dinas intelijen Pakistan, ISI.
Saksi
mata mengatakan bahwa salah satu mobil intelijen memotong jalan mobil
Naveed dan dari mobil itu keluar delapan sampai sepuluh orang yang
memakai seragam hitam-hitam bertuliskan “Keamanan -Security-”.
Mereka didampingi oleh petugas resmi intelijen berpakaian seragam
resmi Shalwaar Kameez warna putih polos.
Kejadian
itu membuat anak-anak Naveed yang berumur dua sampai 10 tahun
ketakutan dan lari ke rumah sambil menangis.
Sejak
2003, pemerintah melarang keberadaan HT di negeri Muslim terbesar
kedua di dunia tersebut lantaran HT mendapat kepercayaan masyarakat
secara luas dan cepat, termasuk dari para tokoh masyarakat. Lepas
dari semua itu, di sana tidak ada seorang Muslimpun yang tidak
menghendaki satu Daulah Islam dengan satu pemimpin dari pada 57
negara.
Karena
ketakutan sangat dari Amerika terhadap penerimaan luas terhadap ide
ini, maka Amerika mendektekan kepada rezim untuk melarang Hizbut
Tahrir.[](Mediaumat.com-Joko
Prasetyo)
0 komentar:
Posting Komentar